LOGIKA FILSAFAT DAN SAINTIFIKA

Nama :derpina harahap
Nim :  1920100132
LOGIKA FILSAFAT DAN SAINTIFIKA

1. PENGERTIAN LOGIKA, TEORI DAN CONTOH
A. Pengertian logika
    Logika adalah salah satu cabang filsafat atau bisa diartikan Logika ialah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat) (Alex Lanur, 1983, 7) atau ‘ilmu dan kecakapan 
menalar, berpikir dengan tepat’ (Poespoprojo, 2011: 13). Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (bahasa Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. ... Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa diartikan dengan masuk akal.
Dalam al qur'an Q.R surah al-alaq ayat 1-5 :
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1), Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2), Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia(3), Yang mengajar (manusia) dengan pena (4), Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (5)." (QS. Al-Alaq: 1-5).
Hadist tentang logika : 
أَسْفَلُ الْخُفِّ أَوْلَى بِالْمَسْحِ مِنْ أَعْلاَهُ وَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَمْسَحُ عَلَى ظَاهِرِ خُفَّيْهِ

“Seandainya agama dengan logika, maka tentu bagian bawah khuf (sepatu) lebih pantas untuk diusap daripada atasnya. Sungguh aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap bagian atas khufnya (sepatunya).” (HR. Abu Daud no. 162. Ibnu Hajar mengatakan dalam Bulughul Marom bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani menshahihkan hadits). 

B. TEORI 

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.

Al-qur'an menjelaskan teori :

Proses penciptaan alam semesta dalam Al-Qur'an dijelaskan melalui teori Big Bang. Al-Qur'an surat Al-Anbiya' ayat 30 mengatakan langit dan bumi awalnya bersatu sekitar 12-20 miliar tahun lalu. Ledakan pada hakikatnya adalah pengembangan ruang yang dalam surat Az-Zariyat ayat 47 disebutkan Allah SWT kuasa meluaskan langit," kata Prof Thomas Djamaluddin ketika dihubungi Tim Hikmah detikcom.

Hadist teori : 

“Sesungguhnya Allah ada tanpa permulaan (Azaly), tidak suatu apapun pada azal selain Dia. Dan adalah arsy-Nya berada di atas air. Kemudian Dia menuliskan di atas adz-Dzikr (al-lauh al-mahfuzh) segala seuatu, lalu Dia ciptakan seluruh lapisan langit dan bumi”. 

2. Bedakan logika filsafat dan saintifika serta contohnya :

Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (bahasa latin : logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan ) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.

Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa diartikan dengan masuk akal.

Logika merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang objek materialnya adalah berpikir dengan penalaran, dan objek formal logika adalah penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya.

Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan  (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis). Logika silogistik tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern adalah contoh-contoh dari logika formal.

Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif.

Penalaran deduktif, kadang disebut logika deduktif, adalah penalaran yang membangun atau mengevaluasi argumen deduktif. Argumen dinyatakan deduktif jika kebenaran dari kesimpulan ditarik atau merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya. Argumen deduktif dinyatakan valid atau tidak valid, bukan benar atau salah. Sebuah argumen deduktif dinyatakan valid jika dan hanya jika kesimpulannya merupakan konsekuensi logis dari premis-premisnya.

Logika alamiah adalah kinerja akal budi manusia yang berpikir secara tepat dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan kecenderungan-kecenderungan yang subjektif. Kemampuan logika alamiah manusia ada sejak lahir. Logika ini bisa dipelajari dengan memberi contoh penerapan dalam kehidupan. Pendekatan saintifika adalah pendekatan yang wajib digunakan pada pembelajaran di Sekolah, baik Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah, berdasarkan aturan kurikulum 2013.

Tujuannya adalah mencapai tujuan pembelajaran secara efektif efisien dan harapannya dapat ditempuh dengan singkat. Jadi bagi siswa yang malas belajar akan merasa cocok karena mereka merasa cara gurunya mengajar dapat membuatnya menjadi paham lebih cepat dan mudah. Itu tantangan tersbesar setiap guru, mencerdaskan peserta didik dengan kemampuan di bawah peserta didik yang pandai.

3. LOGIKA FILSAFAT DAN SAINTIFIKA DALAM PENDIDIKAN ISLAM 

Filsafat pendidikan Islam adalah konsep berfikir tentang kependidikan yang bersumber atau berlandaskan pada ajaran Islam tentang kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam.

Penelitian ini bertujuan mengkaji penerapan pendekatan saintifik pembelajaran PAI pada SDIT di Kota Medan, berdasarkan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknis kualitatif model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyusun RPP pembelajaran PAI pada SDIT di kota Medan sudah melakukan variasi pencapaian dalam berbagai aspek yaitu dalam aspek pencapaian tujuan pembelajaran, pencapaian karakter yang diharapkan dalam pembelajaran PAI. Kemudian dalam menyusun kalimat dalam langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan tuntutan pendekatan saintifik telah dituangkan dengan terurai meskipun indikator pencapaiannya belum terlihat secara jelas, dan juga sudah diterapkan meskipun ada beberapa hal yang tidak sesuai dengan konsep pendidikan dan perlu mendapat perhatian yang lebih serius. Penulis menyimpulkan bahwa kendala yang dihadapi di SDIT kota Medan (al-Fityan, Bunayya dan An-Nizam) tidak jauh berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.